27 Februari 2014

He Spoke to,... ~ Journey of Love 8, 26/2

Hari- hari ini pembacaan Firman Tuhan sampai di kitab Imamat. Salah satu kalimat yang sangat merhema adalah, "Tuhan berbicara kepada Musa".  Dan aku merenungkan kalimat itu, karena demikian sering itu dicatat dalam Firman Tuhan, artinya sangat penting.

Ya,.. Tuhan selalu ingin berbicara kepada kita anak-anakNya. Tuhan ingin berbagi rahasia dan cerita pada kita. Dia ingin menceritakan tentang hidup kita di depan, entah 1 detik di depan, 1 menit, 1 jam, 1 hari, 1 bulan, 1 tahun bahkan bertahun-tahun ke depan yang tidak bisa kita ketahui, tapi Dia tahu.

Masih ingat bagaimana awal-awal aku belajar mengenal dan membedakan suara Tuhan. Melalui sebuah camp, aku diajar untuk mendengar suara Tuhan yang spontan, tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bagus juga kalau teman-teman yang belum pernah dengar suara Tuhan dan kepingin dengar suara Tuhan mempraktekkannya. Ambil selembar kertas dan bolpen dan tuliskan, "Apakah Engkau mengasihiku?" Ambil waktu tenang sejenak, rasakan hadirat Tuhan dan mulai tuliskan apa yang muncul dari hati dan bukan dari pikiran. Tuliskan saja semuanya, jangan dipikir dan dibaca ulang. Setelah selesai baru bacalah kembali, dan nikmati betapa cintaNya ajaib bagi kita.

Aku selalu mempraktekkannya dalam hidupku. Ketika aku lulus SMA, aku bertanya pada Tuhan, "Tuhan,.. Kau mau aku kuliah dimana?" Dan Tuhan berkata, "Atmajaya! Ambil Fakultas Teknik Sipil dan kamu akan selesai dalam waktu kurang dari 4 tahun."  Sejujurnya, waktu tempuh normal/paling cepat adalah 4,5 tahun (9semester), jadi untuk selesai kurang dari 4 tahun, perlu keajaiban. Di ujian penerimaan gelombang 1 aku gagal membuat mami mulai meragukan suara Tuhan yang kudapat. Mami mengusulkan untuk aku memiliki jurusan cadangan. Dan demi melegakan mami, aku tes di tempat lain juga. Dan ternyata, aku lolos di ujian penerimaan gelombang 2.

2 semester awal, IP-ku di bawah 2. Dan setiap kali mau KRS, Tuhan tuntun aku untuk memilih mata kuliah semester berikutnya. Meskipun sepertinya 'gila' tapi aku menurut. Dan semua tuntunan Tuhan, membawa dampak yang ajaib. Ketika perubahan kurikulum se Indonesia di tahun 1996, semua nilaiku yang jelek hilang dan aku bisa lebih cepat 1 tahun.

Suara Tuhan yang sama, yang berbicara, "Budi adalah pasanganmu." 5 tahun tanpa kepastian, namun suara itu membuatku tak bisa berpaling ke lain hati. Sampai akhirnya genap seperti yang di firmankanNya.

Suara Tuhan yang sama, yang berbicara, "Ambil puasa 40 hari sama seperti Musa untuk terima 2 loh batu - 10 Perintah Allah. Sama seperti Aku (Yesus) ketika memasuki pelayananKu di muka bumi, dan memampukan Aku untuk selesaikan tugas dalan 3,5 tahun."
Suara Tuhan yang sama yang berbicara di hari kedua puasaku, "Ikuti Joshua, gelar karpet merah bersamanya!"
Suara Tuhan yang sama yang berbicara untuk melanjutkan berpuasa 40 hari kedua, 40 hari ketiga dan 30 hari terakhir. Genap 150 hari, sama seperti yang difirmankanNya di Kejadian 7:24  Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Suara Tuhan itu digenapi semuanya. Dan aku menyadari bahwa ketika Tuhan berbicara pada kita, bukan karena kita hebat. Justru karena kita tidak hebat, kita tidak tahu apa-apa, Dia perlu berbicara dengan kita. Bagian kita adalah, belajar kenali suaraNya dan percaya! Kalau itu janji Tuhan, Dia tidak akan pernah membiarkan firmanNya gugur dari hidup kita. Dan semua firman yang keluar dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia. Jadi pendengar dan pelaku Firman. Sampai keluar dari hati, "Hidup adalah mendengar suara Tuhan, dan melakukan yang diperintahkanNya."

ELBeloved \\ Princess of Kingdom®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar