Kau yang mengajarku untuk beriman
Mengajarku tuk terbang
Mengajarku berperang
Kau curahkan semua isi hatiMu
Di kejatuhan Kau s'lalu sertaku
Di dalam lawatan Kau menjaminku
Kau tenggelamkan aku dalam sungai cintaMu
Seluruh hidupku ingin menyatakan..
Terima kasih buat setiap kesempatan
Terima kasih untuk panggilanMu
Terima kasih bagiMu yang slalu memandangku
Mendidik dan mengukir hidupku.
Terima kasih buat keluargaku
Terima kasih mimpi telah jadi nyata
Besar anugerah cintaMu di setiap nafasku
Dan seluruh sel di dalam hidupku berterima kasih.
Sejujurnya kata-kata di lagu ini tidak pernah berhasil aku nyanyikan dengan lengkap di hari Minggu, 1 Desember 2013. Karena beberapa baris bahkan kata saja aku nyanyikan, hatiku bergetar dan hanya air mata yang keluar..
Betapa aku merasakan kemurahan, kebaikan dan cintaNya. Dia mengangkat aku sedemikian rupa,.. Dari bukan siapa-siapa menjadi milik kesayanganNya.
Masih segar di ingatanku, bahwa selama beberapa bulan ini Tuhan sedang mendidik dan mengukir kehidupanku. Lewat sebuah destiny yang Tuhan berikan.. Menjadi Penggelar Karpet Merah (A Red Carpet Fitters).
Ya,.. Kingdom Explotion, The World is Saved ~ harus terjadi! Cepat άtά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ lambat, Dia akan datang segera. Dan tugas kita adalah seperti Yohanes Pembaptis yang suaranya berseru seru kepada bangsa-bangsa untuk bersiap menyambut kedatangan Sang Raja.
Setelah beberapa kali penundaan, 1/12/13 (12 thn lalu adalah hari pertunanganku^^) ~ team kami berangkat. Pemimpin team menyampaikan, ayat untuk team kita adalah: Joshua 1:9!
Beberapa hal yang harus dilakukan adalah:
1. Masuk dan terobos dengan pujian dan penyembahan
2. Nyalakan api dengan berdoa bersama penduduk lokal
3. Impartasikan lawatan dan kebangunan rohani di Indonesia kepada jemaat lokal.
Dalam 28 jam perjalanan di dalam pesawat, aku memanfaatkan untuk berdoa, berendam, baca dan dengar firman terutama kitab Yosua. Di sini Tuhan berkata, "Aku mengasihi Joshua, aku mengasihi kamu. Dalam hidup kalian, aku berikan kekuatan untuk menaklukkan hal-hal yang tidak mudah!" Dan sejujurnya,.. Aku menyadari bahwa ini akan menjadi perjalanan yang memerlukan kekuatan dan anugerah extra.
Sama seperti perjalanan menyeberang Sungai Yordan, setelah 3 hari sampailah kami ke negara transit. Dan dalam perjalanan kami ini, banyak 'Rahab' yang Tuhan berikan. Kami disambut dan ditolong dengan orang-orang yang tidak kami kenal sebelumnya.
4 Des ~ meskipun kami mendapat informasi bahwa perbatasan ke negara tujuan kami ditutup, kami tetap berangkat ke kota terdekat.
Siang itu, kami berdoa dan menyembah Tuhan supaya ada terobosan untuk bangsa itu. Kami merasakan hati Tuhan yang sangat sayang akan bangsa yang besar ini. "Bagaimana mungkin Aku tidak mengasihi bangsa yang besar ini?"
KerinduanNya menjadi kerinduan kami.
Sambil terus berdoa untuk pintu yang terbuka, kami melepaskan shallom untuk sekeliling kami. Di hotel, di jalan-jalan kami bertemu untuk membagikan api cintaNya.
5 Desember
Pemimpin team mengajak kami untuk ke perbatasan yang sedang di jaga oleh tentara. Kami bertemu dan sempat membagikan api cinta Tuhan kepada mereka dalam waktu yang relatif singkat. Dilanjutkan berdoa menyembah Tuhan di daerah perbatasan.
Hari itu kami lanjutkan dengan membagikan api cintaNya di tempat bersejarah dan cafe homo.
6 Desember
Kami pergi ke gunung yang didiami oleh orang-orang miskin. Di sini, selain kami membagikan api cintaNya, kami memberi makan dan menjubahi mereka.
Sore harinya,.. Kami bertemu dengan seseorang, berkewarganegaraan negara tujuan kami. Pemimpin team berdoa bersamanya supaya Tuhan masuk dan melawat bangsanya.
Malam hari, sesuai informasi yang diberikan kami datang dalam sebuah gereja yang tengah beribadah dan doa malam. Pemimpin kami menceritakan kegerakan dan lawatan Tuhan atas Indonesia. Yang ajaib adalah, sang pendeta mengijinkan untuk share langsung ke jemaat selama 10 menit
Tentang lawatan atas Indonesia.
7-10 Desember
Tuhan menyatakan bahwa 3 tugas pertama telah selesai. Ini barulah awal sebagaimana pengintai mengintai Yerusalem, sebagaimana Abraham melihat tanah perjanjian, sebagaimana Musa menjalani di padang gurun. Bagaimanapun juga,.. Karpet Merah harus tergelar untuk menyambut kedatangan Sang Raja.
Dalam perjalanan ke kota tercinta, Jogjakarta.. Kembali beberapa kata di lagu "Terima Kasih" sempat keluar.. Tapi sebagian besarnya merupakan deraian air mata karena cintaNya yang ajaib. CintaNya menerobos setiap kemustahilan,.. Betapa ajaib ketika Sang Raja М̤̣̲̣̥̈̇ά̲̣̣̣̥υ̲̣̥ "̮ mengajak bahkan mendandani kita untuk jadi mempelaiNya yang siap dalam pestaNya.. Kerendahan hatiNya membuat kita besar.
Only By Grace,
ELBeloved // Princess of Kingdom®