Ayat bacaan: Pengkhotbah 3:1-15
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
1 Korintus 10:13
Seorang nenek menggandeng cucu perempuannya yang sedang berulang tahun ke sebuah toko souvenir untuk membelikannya sebuah hadiah. Putri cilik ini melihat sebuah gelas yang sangat indah dan bermaksud mengambilnya. Namun tiba-tiba gelas itu berbicara, " Kamu tertarik denganku? Kamu harus dengarkan dulu kisahku. Begini kisahnya:
Dulu aku bukan siapa-sia. Tidak ada yang memperhatikanku. Aku hanyalah tanah liat yang diinjak-injak orang. Namun seseorang mengambilku. Dia menempatkanku di sebuah meja yang bersih. Aku mulai senang karena tidak ada orang yang menginjak-injak aku lagi. Namun ketika aku berpikir demikian, tiba-tiba orang itu mengangkat aku dan menjatuhkanku. Oh tidak! Dia terus menerus membanting aku! Rasanya sangat menyakitkan. Seolah mengerti jeritanku, Dia berhenti membantingku. Namun ternyata dia membawaku ke sebuah alat putar. Di situ aku diputar dan dibentuk, pusing sekali. Tapi untunglah setelah aku menurut kemauanNya, Dia menghentikan mesin putar itu. Aku sudah berbentuk gelas, dan kupikir prosesnya sudah selesai. Namun rupanya pikiranku salah. Aku dibakarnya dengan api yang sangat panas. Rasanya aku ingin kembali ke tempat yang dulu, terasa lebih enak dan nyaman. Orang itu tersenyum padaku, dia mengambil aku dari api yang panas dan mendinginkanku. Tapi ternyata Dia mengambil banyak warna dan mengoles ke seluruh tubuhku. Aku merasa tidak bisa bergerak lagi, becek! Dan aku menyerah saja sampai semua proses ini selesai. Pembuatku membawaku ke toko ini dan bertemu denganmu.
Sobat muda, sadarkah kita bahwa sebetulnya kita bukan apa-apa. Namun Dia melihat keindahan dalam hidup kita. Dan mengambil setiap kita untuk di bentuk dan diprosesNya. Sobat muda, Dia mau memproses kita supaya kita mejadi ciptaanNya yang indah dan mulia. Bersediakah kita untuk tetap bersyukur dalam setiap proses yang dilakukanNya? Maukah setiap kita mengijinkan proses dan pembentukanNya masuk ke dalam hati kita? (Pol) telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda, Selasa, 12 Desember 2010