Ayat bacaan: 2 Timotius 3:1-10
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Efesus 4:31
Beberapa waktu yang lalu, ketika saya asyik sarapan pagi beberapa mobil polisi melintas. Lalu saya bertanya, “Apa yang terjadi?” Seseorang mengatakan, “Tawuran antar fakultas di salah satu Perguruan Tinggi!” Mendengar hal itu saya kaget, “Hal apa sih yang bisa menyebabkan orang menjadi semarah itu?!” Tidak bisakah orang-orang ini menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lebih intelek? Dan sejujurnya sampai hari ini saya tidak mengeri pemicu tawuran tersebut. Sejenak Sayapun mengintrospeksi diri. Ternyata saya mendapati hal yang sama dalam kehidupan saya. Ada hal yang sama tidak beresnya di hati ini. Hal kecil saja seringkali dapat memicu kemarahan yang luar biasa. Jadi saya mencoba untuk berdoa dan merenungkan, “Mengapa semua ini terjadi?”
Pertanyaan saya terjawab melalui ayat bacaan kita hari ini. Itulah kondisi yang terjadi hari-hari ini. Banyak orang mengatakan bahwa ini masa yang sangat sukar. Akibatnya, Manusia mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka membual, menyombongkan diri, menjadi pemfitnah, berontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Dimana-mana orang menjadi mudah terpancing emosi dan menjadi mudah marah.
Timotius, seorang pemimpin muda telah mendapatkan peringatan ini karena jika orang muda tidak hati-hati hidupnya akan habis karena dikuasai oleh emosi. Kunci kemenangan dari kehidupan yang terombang-ambing oleh emosi Paulus berikan kepada Timotius di ay. 10, “Ikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.” Ya,… kita harus bangkit dan melawan roh yang bekerja pada umumnya dengan memiliki roh yang berbeda, bahkan berlawanan 180⁰. Lawan roh ‘semau gue’ dengan belajar kebenaran Firman Tuhan, setiap emosi negative dengan iman dan kesabaran. Dan berikan kasih kepada setiap teman yang menjengkelkan, suka menjelek-jelekkan kita bahkan berkhianat. (Pol) ~ telah diterbitkan sebagai renungan Youth, Yayasan Andi, Jumat, 13 Agustus 2010.