29 September 2011

Lurus Jalan Terus

Pagi ini sebuah kalaimat terlintas di awal aku berdoa, "Lurus jalan Terus!
Sekilas sepertinya tidak asing bagiku kalimat itu karena di hampir tiap perempatan bisa kutemukan tulisan 'belok kiri boleh langsung'

Namun setelah kurenungkan ternyata berbeda sama sekali,..
Ketika di jalan jalan lurus harus selalu mengikuti lampu-lampu lalu lintas. Hanya seorang petinggi negara yang boleh melakukan 'Lurus jalan Terus' karena di setiap perempatan ada penjaga2 yang ditempatkan untuk menghentikan semua halangan untuk 'LJT'

Hal yang sama,.. Kita punya hak sebagai anag Raja untuk 'LJT'. Tidak akan pernah ada apapun yang dapat menghentikan langkah kita, tidak akan pernah Dia ijinkan satupun penghalang yang membuat kita berjalan dalam panggilanNya.

Setiap kali Tuhan mempercayakan sebuah tugas ∂άϞ tanggungjawab, ijinkan Dia menolong kita menyelesaikannya dengan caraNya. Toh Dia tahu siapa kita ∂άϞ seberapa Kemampuan kita. Dia tidak menuntut kemampuan ∂άϞ keahlian kita untuk menyelesaikannya. Dia hanya mencari orang yang mau untuk diberi kuasa ∂άϞ otoritas untuk menyelesaikan pekerjaanNya.

Ketika kita berkata, "I Love u Lord!" Artinya kita sedang memberika semua bahkan kelemahan ∂άϞ ketidakmapuan kita kepadaNya. ∂άϞ ketika Dia berkata, "I love u my Son/Daughter!" Artinya Dia sedang memberikan kemampuan ∂άϞ kerinduanNya dalam hidup kita.

LJT ~ bersama Tuhan kita bisa melakukan perkara2 yang besar. MimpiNya jadi mimpi kita. Amien,..
Princess of Kingdom®

11 September 2011

09/11 Pengurapan untuk PanggilanNya

1 Sam 16:11-13

1) Daud tdk diperhitungkan di tengah keluarganya, namun Tuhan mencari orang yang mau melakukan kehendak Tuhan pd zamannya.
=> jangan biarkan diri kita berada di luar pergerakan yang Tuhan sdg lakukan hr2ini. Sedikit kerinduan akan membawa perubahan besar.
Semua orang tahu bahwa Samuel adl orang yang mengurapi Saul, ∂άϞ Samuel di tengah keluarga Daud, namun Daud 'terlupakan' di padang.
Ini waktu perkenanan! Samuel~kita tdk akan duduk makan sblm semua datang berbicara tentang kasih Tuhan yang menanti kita kembali pd panggilan yang Tuhan berikan dalam kita.
FT katakan Tuaian banyak, pekerja kurang!

2) Ay. 13 ~ "Inilah Dia!"
Hal yang sama tjd ktk Tuhan menunjuk jemaatNya menjadi jemaat yang membangun pasukan, memperoleh kelimpahan, menjadi penakluk dunia. Angin badai dr selatan= pergerakan dr daerah selatan! Aminkan ∂άϞ jadi bagian kita.

Seorg pendoa Papua mendpt penglihatan tentang jemaat dengan tari2an seperti yang kita punya. Modal kita hy: ikuti apa yang Tuhan mau! ∂άϞ Tuhan akan katakan, "Inilah Dia!"

3) Ay. 13 ~ pengurapan Daud, panggilan sebagai Raja diterima sejak hari itu!
Awalnya kerinduan, ∂άϞ sejak pengurapan turun dalam hdp kita panggilan itu kita terima. Kita perlu pengurapan untuk hidup dalam panggilanNya atas hidup kita.

Sejak Daud diurapi, dia ktemu Goliat, jadi pegawai Saul, ikut perang ∂άϞ memperoleh banyak kemenangan.
Artinya: ada masa2 sulit sepertinya namun semuanya bertujuan untuk kita semakin kuat!

Tanpa pengurapan Daud hylah seorg gembala yang sukses. Tapi pengurapan Tuhan membuat Destinynya berubah.

Meskipun Daud udah di Istana, tapi dia ttp bertgjwb atas tugas yang diberikan ortunya (1 Sam 17:15)
Princess of Kingdom®

8 April 2011

Different Spirit

Ayat bacaan: 2 Timotius 3:1-9

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (2 Timotius 3:1)

 

Headline Kompas (14/10) menuliskan berita  tentang upaya presiden Chili untuk menyelamatkan 33 pekerja tambang yang telah terjebak selama lebih dari 2 bulan pada kedalaman 700 meter di bawah permukaan tanah. "Selamatkan mereka, berapapun harganya!" Demikianlah komando Presiden Chili. Komando ini membuat team penyelamat bertindak cepat. Dengan bantuan team ahli dari berbagai negara mereka menggali sebuah terowongan sedalam 699 meter selama bulan. Usaha penyelamatan ini memakan biaya kira-kira 600 juta.

Presiden yang baru mulai menjabat sejak Januari 2010 mendapat pujian dari banyak pihak atas tindakannya. Dia selalu mengirikan bantuan ketika rakyatnya mengalami musibah bencana alam tanpa memikirkan seberapa besar bencananya dan banyak korbannya. Surat kabar menyanjung nilai kemanusiaan yang dimilikinya sangat tinggi. Kisah ini dikatakan membuat adanya kesatuan dari masyarakat Chili.

Sobat RAM,… ayat renungan kita hari ini mengingatkan adanya masa sukar yang akan segera datang. Kita Perlu punya different spirit dengan orang lain. Ketika orang mulai mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang, kita menjadi orang yang mengasihi sesama dan tidak egois terhadap berkat Tuhan yang kita terima. Kita harus belajar mengasihi ketika kebanyakan orang mulai tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, garang, berpikiran tidak baik terhadap orang lain. Kuncinya adalah kita mengalami dan merasakan kasih Yesus setiap hari sehingga kita bisa menjadi saluran kasih kepada sekitar kita. (Pol) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Rabu 23 Februari 2011

Gak Cuma Miskol

Ayat bacaan: Matius 6: 5-15

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (matius 6:6b)

 

Apa jadinya kalo setiap kali seorang temenmu datang padamu sambil nyerocos, "E tau gak si,… aku tuh abis ngalami blabla bla,… trus sekarang aku pingin kamu bantu aku!" tanpa bertanya dan menunggu responmu dia langsung ajah ngacir ninggalin kamu. Sekali dua kali pasti masi ok, tapi kalau setiap saat setiap waktu dia begitu, lama-lama jengkel juga khan?

Atau kamu punya pacar, kerjaannya Cuma miskol. Sekalinya telpon Cuma nyerocos semaunya sendiri. Ergh,… rasanya kurang afdol khan?!

Sobat Muda,…  sayangnya hal itu sering kita lakuin terhadap Sohib kita yang namanya Yesus. Kita lebih seneng datang cerita dan ngarepin pertolonganNya. Padahal di ayat bacaan kita hari ini kita bisa liat bahwa Dia punyakerinduanbuat membalas doa kita. Artinya, kalo yang namanya komunikasi itu perlu dua arah. Fine,… Kita cerita apa yang jadi keluhan, perasaan en harapan kita namun kita juga musti nyadar bahwa sama seperti kita, Dia juga punya keluhan, perasaan en harapan.

Ada Dua cara gampang untuk kita ngeri 'mood'Nya: belajar punya Quite time dan baca FirTu. Quite time klo di Yesaya 40:31 dikatakan sebagai menanti-nantikan Tuhan. Praktisnya: setelah kita nyerocos (entah doa atau muji Tuhan), kita berdiam diri sejenak dan coba tangkap apa yang sedang Dia pingin katakan. Atau bisa aja Sobat RAM langsung baca Alkitab sebagai surat cintaNya. (PoL) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Jumat 18 Februari 2011

Lebih Banyak

Ayat bacaan: Maleakhi 3: 8-18

 

Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10)

 

Seorang anak kecil sebuah toko bersama ibunya. Melihat anak itu, si Pelayan toko menyodorkan stoples berisi permen sambil berkata, "Ambillah, nak!" Namun anak itu menolak tawaran si pelayan toko. Melihat anak itu menolak, ibunya menjadi heran dan menawarkan sendiri stoples permen itu kepada anaknya. Tetapi tetap saja anak itu menolak. Tak lama kemudian pelayan toko itu kembali menawarkan sambil menyodorkan segenggam permen itu kepada si anak. Dengan wajah penuh sukacita, si anak menerima segenggam permen itu dengan kedua tangannya.

Melihat kejadian itu, sang Ibu  bertanya kepada anaknya, "Nak,… mengapa ketika Pelayan Toko itu dan ibu menyuruhmu mengambil permen kamu tidak mau mengambilnya. Sedangkan ketika dia menyodorkan permen itu kamu menerimanya?" Anak itu menjawab, "Aku tahu bahwa tanganku sangat kecil. Jadi kalau aku mengambil permen itu dengan tanganku, hanya sedikit permen yang dapat kuperoleh. Namunlihat ketika tangannya yang besar memberikanku segenggam permen…aku mendapatkan jauh banyak! Keduaa tanganku penuh dengan permen!"

Hal yang sama sobat muda,… ketika kita tidak memberikan persembahan persepuluhan sebenarnya kita swedang mengambil bagiannya Tuhan. Kita mengambil mungkin hanya sedikit, Namun sedikit yang kita ambil itu membuat kita tidak memperoleh banyak yang Tuhan ingin berikan. Janji Tuhan ketika kita setia dalam memberikan persembahan persepuluhan, Dia akan membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Ya,… Dia memberikan kepada kita lebih dari yang kita harapkan, bahkan lebih dari yang dapat kita pegang.

(Pol) ~ ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Kamis 3 Februari 2011

7 April 2011

Grow Up

 

Ayat bacaan: Kolose 1:3-14

 

sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, (Kolose 1:10)

 

Salah satu makanan favourite keluarga kami adalah bakso. Ketika anak pertama saya maasih kecil saya hanya memesan 1 porsi untuk berdua. Namun setelah dia bertambah besar, 1 porsi terasa tidak cukup untuk berdua, jadi kami memesan 1,5 porsi atau 2 porsi sekaligus. Ya,… Anak saya bertambah besar bertambah banyak jumlah asupan yang diperlukannya untuk mendukungnya beraktifitas bermain dan belajar.

Hal yang sama dengan kehidupan rohani kita. Kehidupan rohani kita perlu mengalami pertumbuhan. Tidak cukup kita memberi makan manusia rohani kita hanya dengan mendengarkan khotbah setiap hari minggu. Kehidupan doa dan Firman akan membuat setiap kita semakin hari semakin kuat. Doa seperti nafas hidup orang percaya sama seperti kita selalu memerlukan O2 dalam bernafas, kita memerlukan doa. Doa sekaligus seperti air yang kita minum. Tubuh kita memerlukan air minum minimal 2 liter/hari. Beberapa orang menjadi sakit pinggang, lutut atau ginjal ketika kebutuhan akan air tidak terpenuhi. Hal yang sama dengan kehidupan kita tanpa doa, banyak  hal tidak berfungsi maksimal sebagaimana seharusnya.

Yesus mengatakan dalam Yohanes 4:34, ""Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." Itulah yang menjadikan Yesus kuat dalam melakukan banyak mujizat dalam kehidupannya. Firman Tuhan membuatNya kuat ketika harus menyelesaikan pekerjaanNya di muka bumi ini: Menjadi Juru Selamat. Hal yang sama dengan kita. Kehidupan kita masih panjang, dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Mari bangun kesetiaan dalam membaca Firman Tuhan karena di situlah kita akan menemukanjawaban atas segala pergumulan yang kita alami bahkan kita dapat mengerti apa yang menjadi kerinduanNya atas kehidupan kita. (Pol)

~ Diterbitkan sebagai Renungan Spirit, Selasa 22 Februari 2011

 

Dengar-dengaran

Bacaan: Ulangan 28:1

Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

 

                Pasti setiap kita pasti pernah nonton film Finding Nemo. Itu lho,… film yang menceritakan tentang ikan yang terpisah dari ayahnya. Nemo adalah seekor ikan… Dia tertangkap oleh nelayan karena tidak mau dengar-dengaran kepada ayahnya. Akibatnya,… ia terpisah dari ayahnya dan masuk ke sebuah akuarium. Sang ayah berusaha untuk mencarinya dan bekerja keras untuk menemukannya. Dia benar-benar berjuang untuk mencarinya karena ia begitu mencintai anaknya. Dia bahkan rela mengorbankan dirinya karena begitu rindunya untuk berjumpa dengan anaknya. Hampir-hampir dia dimakan oleh sekelompok burung karena begitu bersemangatnya untuk mencari anaknya. Dia bekerja sama dengan burung-burung untuk berusaha menyelamatkannya.

                Singkat cerita akhirnya sang ayah berjumpa kembali dengan anaknya. Benar-benar mengharukan. Bukankah hidup kita kadang kala tak ubahnya seperti si Nemo. Kita tidak mau dengar-dengaran dengan apa yang disampikan oleh papa atau mama kita. Padahal setiap kita mengerti bahwa hal itu tidak baik untuk dilakukan. Bukankah diri kita seringkali seperti ikan yang terpisah dari ayahnya? Kita tidak mau taat dengan apa yang dipetuahkan oleh orang tua kita?

                Tahukah Sobat Muda? Seringkali ketidaktaatan dan kealpaan untuk dengar-dengaran berakibat fatal dan membahayakan hidup kita? Bukankah setiap ketaatan dan dengar-dengaran yang kita lakukan selalu diberi ganjaran berkat oleh Tuhan? Sobat muda, rindukah engkau mengalami setiap berkat terbaik dan penyertaan Tuhan di dalam sekolah dan masa depanmu? Pilihannya adalah belajarlah untuk taat dan dengar-dengaran kepada Tuhan dan orang tuamu. (Pol) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Minggu 6 Maret 2011

Imun

Ayat bacaan: Matius 4: 1-11

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

1 Korintus 10:13

Anak saya yang pertama harus mendapatkan booster (pengulangan) dari imunisasi yang telah diterimanya sejak masih bayi. Namun ia menolak dengan keras dengan alasan tidak mau disuntik. Meskipun saya telah menjelaskan padanya tentang pentingnya imunisasi, dia tetap saja menolak. Akhirnya kami memutuskan untuk memaksaanya menerima suntikan imunisasi. Meskipun dia menangis memberontak, namun 10 menit kemudian dia sudah bisa tertawa dan bercanda kembali dengan adiknya. "Ok lah sakit sedikit daripada harus mengalami sakit yang berkepanjangan manakala terjadi suatu wabah penyakit," Demikian dia menirukan penjelasan saya sebelum imunisasi diterimanya.

Ya,… imunisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh manusia. Meskipun beberapa imunisasi dapat diberikan secara oral, namun belakangan dirasa menyuntikkan zat tersebut dirasakan lebih efektif karena masuk ke dalam darah seseorang.

Saudara,… begitu pula dengan kehidupan kita. Tentunya kita tidak pernah lepas dari pencobaan-pencobaan. Kita tidak pernah bias melarang pencobaan datang menyerang kita. Yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan daya tahan manusia Roh kita sehingga ketika pencobaan datang kita dapat tetap kuat menghadapinya.

Ayat bacaan kita hari ini menceritakan bahwa Yesus juga pernah dicobai. Baiklah kita belajar dariNya bagaimana memenangkan setiap pencobaan yang datang kepadaNya.

1.       Hal yang selalu Yesus katakan adalah, "Ada tertulis…" artinya Yesus sebenarnya membaca, menghafalkan dan merenungkan Firman (Logos). Sehingga setiap kali menghadapi permasalahan, keluarlah Rhema (pewahyuan) yang membuat hidup berkemenangan.

2.       Yesus memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah Bapa, sehingga Dia tahu persis tentang apa bagaimana menjadi Anak yang menyenangkan hati Bapa. Dia tidak berfokus pada apa yang di hadapanNya tapi berfokus pada rencana BapaNya. (Pol) ~ Diterbitkan sebagai Renungan Spirit Woman, Selasa 15 Februari 2011

6 April 2011

What's on your mind?

Ayat bacaan: Amsal 15:1-33

Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. Amsal 14:29

"What's on your mind?" Begitulah pertanyaan yang ada di kotak FB buat gonta-ganti status. Status FB bisa bikin orang sewot, terharu, tertawa atau senang. Mau gak mau, nyadar atopun tidak hidup Sobat mempengaruhi orang lain. Kita bisa buat orang lain merasa nyaman kalo berdekatan ma kita, ataupun bisa bikin orang lain jengkel lantaran ke'tulalitan' kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Semua bermula dari apa yang ada di pikiranmu. Na,… Sobat RAM yang sekaligus Facebookers,… kita musti hati-hati dengan yang satu ini. Amsal sudah menasehatkan kita untuk musti berhikmat dalam berkata-kata.

Beberapa tips ini mungkin bisa menghindarkan Facebookers muda dari bahaya konflik gak penting:

1.       Amsal 15:1 – klo sobat muda di commentin yang gak enak,..jawabannya musti yang lemah lembut. Jangan tambah pedes ngejawabnya karena bakal ngebangkitin kemarahan orang lain.

2.       Amsal 15:2 – Masang statusnya yang berhikmat en membangun. Status yang bagus seringkali di 'like' ma temen-temen kok. Kalo ampe gak ada yang respon ke statusmu, gak usah ciut ati. Mata Tuhan melihat kok (ay. 3)

3.       Kalo lagi susah hati, mending datang ma Tuhan aja daripada ganti status. Karena hari orang berkesusahan buruk semuanya. (Amsal 15:15)

4.       Hindari memberi comments yang gak penting dan gak membangun ataupun bersikap melecehkan ciptaan Tuhan yang laen. (Amsal 15:28-29) Orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal jahat. Ada berkat kalo kita melakukan hal ini: Doa kita dijawab Tuhan (ay.29)

OK,… selamat menjadi FBookers yang membangun. (PoL) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Kamis 3 Februari 2011

26 Maret 2011

Purim Day

Sejak 1 Maret 2011, Tuhan telah berkata, "Ambil puasa 21 hari seperti yang Daniel lakukan!" Ini adalah puasa Daniel ke-2 yang Tuhan perintahkan. Saat pertama kali Tuhan perintahkan untuk puasa Daniel terasa sangat berat sekali. Jadi untuk puasa kali ini aku gunakan jurus para HT berkata, "Asal Tuhan menjamin memberi kekuatan dan kemampuan kepadaku, aku mau!" Dan benar,… Tepat 7 Maret 2011 pagi, Tuhan berkata, "Mulai hari ini!" Dan keajaiban demi keajaibanpun terjadi ketika kita berjalan dalam ketaatan dan ketepatan.

Keajaiban 1

Tanggal 13 Maret malam/14 pagi aku bermimpi. Dalam mimpiku aku sedang berencana untuk pergi ke Israel. Pesawatku dari Jogja ke Jakarta pk. 09.00, sedangkan pesawat ke Israel akan berangkat pk. 10.00. Seperti biasanya jika aku mau pergi agak lama, aku harus membereskan beberapa pekerjaan di kantor dan mengobrol bersama beberapa teman. Dan tanpa disadari aku melihat jam menunjukkan pk. 09.30 ~ artinya aku terlambat untuk berangkat ke Jakarta, dan artinya aku bakal batal ke Israel. Langsung aku minya my Honey antar ke bandara. Berhubung tidak ada mobil, kami mengendarai sepeda motor. Namun sesampainya di palang kereta api dekat bandara, kami berbalik arah karena melihat bandara yang sepi dan dari jauh terlihat ada tempelan pengumuman. Sesampainya di kantor,seorang anak binaanku bertanya, "Lho kok gak jadi berangkat? Terminal 1,2,3 memang gak beroperasi hari ini tapi dialihkan di terminal lain 4,5,6 (kepulangan)!" Sesudah itu aku berangkat lagi ke Bandara dan ternyata benar. Aktifitas penerbangan ada di situ. Setelah check in, aku menunggu di Lounge dan bertemu dengan seorang ibu. Dia bertanya, "Mau kemana?" Aku menjawab, "Harusnya aku mau ke Israel, tapi kayane dah telat karena pesawatku dari  Jogja mustinya terbang pk. 9 dan berangkat ke Israel pk. 10!" Lalu ibu itu menjawab, "Oh tenang saja,… Aku juga mau ke Israel. Pesawatnya delay kok. Kita mustinya barengan terbang ke Israel, tapi pesawatku malah baru terbang dari jogja pk. 10!" Agak heran juga aku, kok bisa sih ini ibu pesan pesawat kacau Jogja-Jakarta, Jakarta-Israel pk. 10.00? Akhirnya tepat pk. 11.00 kami terbang dari Jogja-Jakarta. Setibanya di Jakarta pk. 12.00 kami bertanya tentang penerbangan ke Israel, dan ternyata pesawat tersebut sudah berangkat sejak pk. 10 pagi. Namun demikian, kami masi bisa berangkat dengan penerbangan berikutnya, pk. 23.00. Jadi kami berdua menunggu sampai hampir larut malam dan kami terbang ke Israel.

Pagi harinya aku terbangun dengan perasaan deg-degan seolah khawatir tertinggal pesawat dan tegang/konsen supaya tidak ketinggalan pesawat lagi tapi juga senang karena akhirnya bisa tetap berangkat ke Israel. Aku bertanya kepada Tuhan, "Apa nih maksudnya?" Dan Tuhan memberikan pengertian bahwa Israel bicara tentang Tanah Perjanjian, suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya. Meskipun secara manusia kita sudah ketinggalan karena keasyikan 'mengerjakan mengerjakan tugas pelayanan' namun AnugrahNya tetap terbuka asal kita tidak menyerah untuk tetap berjalan langkah demi langkah Dia yang akan menuntun kehidupan kita.

Pagi itu aku menyembah Tuhan dengan menaikkan sebuah lagu yang sebenarnya liriknya tidak terlalu hafal: "In the presence of Jehova, God allmighty, Prince of Peace,… In the presece of the King!" Baru dua kali lagu itu ku naikkan, aku merasakan hadirat Tuhan yang kuat seperti kabut yang tebal. Dan sambil menangis aku berkata pada Tuhan, "God,… Never let me go! Jangan pernah tinggalkan aku sendiri. Aku sudah pernah merasakan betapa menderitanya tanpa Kau di sisiku!"

Keajaiban 2

Ps. Petrus Agung dalam khotbahnya di hari minggu sore mengajak untuk mempersiapkan diri menyambut perayaan Purim Sabtu-Minggu, 19-20 Maret 2011 dengan berpuasa minimal 1 hari dalam minggu itu. Ps. Yoesianto menegaskan kembali untuk kita ambil bagian di dalamnya. Dan aku bersyukur kepada Tuhan yang menuntun terus kehidupanku. Di Puasa Daniel I dulu bertepatan dengan perayaan Yom Kippur, dan ternyata yang kali ini bertepatan dengan Purim.

Selasa pagi, 15 Maret 2011 Tuhan memberikan rhema melalui pembacaan Freedom Life Mazmur 81:17 "Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya."  Dan siangnya aku mendapat sekotak breadtalk sebagai gambaran dan konfirmasi untuk menikmati gandum terbaik.

 

 

Keajaiban 3

Selasa malam, 22 Maret / Rabu pagi, 23 Maret kembali saya 2 kali bermimpi. Dalam mimpi yang pertama, saya bersama 2 rekan wanita terbang ke Luar negeri. Dan kami berjalan menuju ke menara 4, 5 dan 6. Setelah saya ceritakan mimpi saya, seorang teman mengatakan bahwa kami bertiga memiliki persamaan: Merayakan Purim bersama seisi keluarga.

Dan Mimpi ke 2 menceritakan tentang behind the scene dari pembuatan dekrit ps. Petrus Agung tentang pintu perkenanan Tuhan telah terbuka atas Jogja, dan itu berlaku untuk seluruh Indonesia.

 

 

Saya percaya bahwa inilah awal dari keajaiban-keajaiban yang Tuhan berikan. Masih banyak keajaiban yang akan dilakukannya di dalam dan melalui hidup kita asal kita mau percaya akan apa yang menjadi isi hatinya. Amin…^^

 

11 Januari 2011

Completers

Ayat bacaan: 1 Korintus 9:24-27

 

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

I Korintus  9:24.

 

Anak saya mengikuti sebuah kursus matematika. Dibutuhkan: ketekunan, kecepatan dan ketepatan untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Setiap hari dia harus menyelesaikan 10 lembar kertas kerja dengan benar dan sesuai waktu yang telah ditentukan. Kesalahan dan ketidak tepatan waktu dalam mengerjakan soal mengakibatkan dia harus megulang soal yang sama minggu berikutnya. Namun keberhasilan untuk menyelesaikannya membawanya terus naik ke level berikutnya. Ada kalanya dia menjadi jenuh dan ingin menyerah, namun keinginannya untuk menjadi Completers menjadikan dia mau terus belajar dan belajar.

Hal yang sama seringkali kita rasakan. Ada banyak permasalahan tidak habis-habisnya datang dan pergi dalam kehidupan kita. Beberpa menjadi bosan dengan permasalahan yang sama dan itu-itu saja yang harus kita hadapi. Permasalahan demi permasalahan merupakan sebuah latihan yang harus kita lewati untuk membawa kita ke level yang lebih tinggi. Setiap kali kita menghadapi sebuah permasalahan, bertanyalah, "Mengapa Tuhan ijinkan permasalahan ini datang dan bagaimana Tuhan berikan jalan keluarnya." Jika kita mampu menang, maka kita akan naik ke level berikutnya. Masalah yang lebih besar mendatangkan kemuliaan yang lebih besar. Ya… persoalan yang kita hadapi tidak akan pernah berhenti sampai kita menjadi Completers. Kita ditentukan oleh Tuhan untuk menjadi orang-orang yang menang. Kita lebih dari pemenang dan bukan pecundang.

Firman Tuhan hari ini memberikan gambaran yang jelas bahwa kehidupan kita sama seperti pertandingan olah raga. Kita harus sungguh-sungguh focus dan konsentrasi untuk dapat mencapai garis akhir. Selain itu kita harus juga memperhatikan syarat dan ketentuan yang beerlaku untuk kita dapat meraih kemenangan yang sejati. Tidak bisa kita seenaknya sendiri dan santai-santai dalam mengikut Tuhan.

 (Pol), telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda, Penerbit Andi Rabu, 5 Januari 2011

 

Faith Like Potato

Ayat bacaan: Ibrani 11:1-40

Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

(Ibrani 11:3)

 

                Saya sangat terinspirasi oleh sebuah film beerjudul  Faith like Potato. Film ini merupakan sebuah kisah nyata dari seorang petani di Afrika. Musim itu adalah musim kering, perlu biaya yang besar untuk mendapatkan air. Namun suatu ketika Tuhan menyuruhnya untuk menanam kentang. Petani ini menceritakan tentang apa yang Tuhan perintahkan kepada petani-petani yang lain. Dan menurut saya, tidak banyak yang menjadi percaya dan melakukan seperti petani ini lakukan. Dan benar,… setelah benih kentang di tanam hari-hari setelahnya menjadi hari-hari yang sangat kering. Tidak ada hujan sama sekali. Tiba giliran panen, petani ini berjalan di ladangnya bersama salah seorang pekerjanya. Dia berkata, "Hari ini kita akan panen kentang." Pekerjanya kurang yakin dan berpikir bahwa panen kentang yang diharapkan selama beberapa bulan pasti gagal karena tidak terlihat perbedaan apapun ketika dia menanam dan di waktu yang dikatakan sebagai musim menuai. Dia membuka salah satu gundukan benih kentang yang ditanamnya. Mujizat  terjadi! Tanaman kentang yang semula dikira akan mengalami gagal panen menjadi kentang-kentang terbaik.

                Film ini mengajarkan bahwa memiliki iman adalah seperti kentang. Secara kasat mata tidak ada perubahan, namun percayalah bahwa sesuatu yang besar terjadi. Hal ini sesuai dengan ayat bacaan kita hari ini. Para pahlawan iman seringkali melakukan danmengharapkan hal-hal yang secara manusia tidak mungkin terjadi. Tapi jika Tuhan yang berkehendak,segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Apa yang sedang menjadi pergumulanmu hari-hari ini? Percayalah dan berharap kepada Tuhan. Sekali Dia berfirman bahwa Dia akan menggenapi janjiNya… Hal itu akan segera terrjadi! (Pol), telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda, Penerbit Andi Kamis, 13 Januari 2011

 

Waspada

ayat bacaan : Matius 24:37-51

 

 

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Matius 25:46

 

 

          Suatu Malam, tanpa sengaja saya menyalakan televisi. Acara malam itu adalah "Kemanakah Dunia setelah tahun 2012?" Acara itu mengangkat sebuah suku yang berhenti membuat penanggalan setelah 27 Desember 2012. Dilengkapi dengan data-data secara ilmiah bahwa pada tahun-tahun tersebut akan ada badai matahari. Dikatakan bahwa badai matahari akan merusak semuanya dan tak dapat dikendalikan atau dihindari.

          Hal senada dikatakan oleh hamba-hamba Tuhan berkaliber dunia bahwa kita hidup di akhir zaman. Dikatakan di ayat baacaan kita hari ini bahwa "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada kedatangan Anak Manusia." Pada zaman Nuh, bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Dan Allah telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala mahluk.

          Namun Nuh beserta seluruh keluarganya memperoleh anugerah dan belas kasihan dari Tuhan. Mereka diselamatkan dari musibah yang tak terhindarkan. Kuncinya adalah: Nuh seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya. Ia hidup bergaul dengan Allah (Kej. 6:9). Bagaimana dengan kehidupan kita? Apakah kita hidup dalam kebenaran Firman Tuhan? Apakah kita selalu rindu tetap mengasihi Tuhan meskipun sekeliling kita berusaha mengajak untuk berdosa?

Sobat muda,... miliki ketetapan untuk mengasihi Tuhan lebih dari dunia ini dan segala isinya, supaya hidup kita dinyatakan layak bagi komandan kita yaitu,Tuhan Yesus Kristus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya (2 Tim 2:4). Matius 19 menceritakan seorang muda yang baik, taat menjalankan perintah Tuhan  dan kaya. Namun terhadap dia, Yesus berkata ,"… lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Hanya satu saja masalah yang orang muda ini miliki: Hartanya telah mengikatnya untuk mengikut Tuhan. Hari ini biarlah sama seperti Paulus kita berkata, "…, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibrani 12:1) ~ (Pol), telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda, Penerbit Andi Jumat, 21 Januari 2011

 

setia

ayat bacaan: Mazmur 123

Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita

Mazmur 123:2

                Hachiko A dog story   adalah sebuah film yang dibuat berdasarkan kisah nyata di Jepang. Film ini mennceritakan tentang seekor anjing yang memiliki kesetiaan kepada tuannya dengan menunggu tuannya pulang bekerja di luar pintu stasiun. Bahkan setelah tuannya meninggal dunia, anjing ini tetap menunggu tuannnya di luar pintu stasiun sampai akhir hidupnya (kira-kira 9 tahun lamanya). Suatu ketika tuannya bermaksud mengajak bermain dengan melemparkan sebuah tongkat. Tuannya berharap anjing itu akan mengambil dan mengembalikan kepada tuannya. Namun anjing itu tidak bergeming. Anjing itu tetap duduk manis di dekat tuannya. Baginya tidak ada alasan yang cukup kuat untuk meninggalkan tuannya demi sepotong kayu.

                Ketika melihat film ini, air mata saya tak tertahankan. Saya merasakan bagaimana seharusnya kita menantikan dan mengharapkan persekutuan denganNya dari hari ke hari. Kita tidak hanya datang kepadaNya ketika mengalami banyak permasalahan. Ataupun kita menjadi tidak lagi sungguh-sungguh memandangnya ketika melihat godaan-godaan dunia.

                Sesungguhnya kerinduaan Tuhan adalah setiap kita bisa belajar untuk menanti-nantikan Tuhan dengan setia, menyembahNya dengan  penuh hasrat dan kerinduan, mencari wajahNya dengan setia sampai anugerahNya, kekuatan tanganNya dan jawabanNya dataang kepada kita. Kita menjadi pribadi-pribadi yang mengejar Tuhan dengan penuh kehausan tatkala semua tantangan datang menghadang.

Bagaimana dengan kehidupanmu; apakah pengejaran akan hadirat Allah begitu berkobar dari lubuk hatimu yang terdalam? Apakah kesetiaan untuk menanti jawaban dari Tuhan ada di dalam kehidupanmu? Kalau belum, janganlah bersedih hati namun bukalah hati dan pikiranmu, datanglah kepada tahta kasih karuniaNya dan mohon kepadaNya untuk mencurahkan anugerahNya dan kemampuanNya. Percayalah, Dia akan memberikannya kepadamu dengan segara. (Pol), telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda, Penerbit Andi Selasa, 25 Januari 2011

 

Pemazmur yang Disenangi

Ayat bacaan: 2 Samuel 23:1-7

 

Inilah perkataan Daud yang terakhir: "Tutur kata Daud bin Isai dan tutur kata orang yang diangkat tinggi, orang yang diurapi Allah Yakub, pemazmur yang disenangi di Israel: Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku; (2 Samuel 23:1-2)

 

Salah satu gelar yang dimiliki Daud adalah: Pemazmur yang disenangi. Ya,… Daud adalah seorang Raja yang boleh dibilang special. Selain Tuhan pilih Daud sebagai Raja, Tuhan menetapkannya menjadi seorang nabi juga (Kis 2:30). Ya,… hati Daud penuh dengan pujian dan penyembahan. Kesukaannya adalah menyembah Tuhan, itulah yang menyebabkan dia berbeda dengan Saul. Saul tidak mendapatkan jabatan keimaman, sehingga ia tidak punya hak untuk membawa korban bakaran bagi Tuhan. Daud punya hak itu. Mengapa Daud menjadi begitu special di hadapan Tuhan?

Kalau kita lihat, sebenarnya baik Saul maupun Daud sama-sama orang yang diangkat tinggi oleh Tuhan. Mereka bukan apa-apa dan siapa-siapa ketika belum diurapi sebagai raja. Namun kita bisa lihat dalam ayat bacaan kita hari ini bahwa sampai akhir hayatnya Daud menyadari bahwa dirinya tetap bukan siapa-siapa kalau bukan Tuhan yang mengangkatnya. Setiap kedudukan yang diperolehnya semuanya hanya oleh karena Tuhan. Sedangkan Saul, hidupnya penuh dengan kesombongan. Ketika Saul mengalami kegagalan, dia tidak mudah bertobat. Ketika Saul ditegor oleh Samuel, dia ganti menyalahkan keterlambatan Samuel. Saul memilih untuk takut kepada rakyat daripada kepada Tuhan (1 Samuel15).

Bagaimana dengan kehidupan kita? Apakah yang dipikirkan Tuhan dan orang lain tentang kita? Apakah kita seorang yang menyenangkan atau menyebalkan? Kadangkala kita tidak menyadari bahwa melalui setiap persoalan dan kesulitan yang kita alami, ujian sedang berlangsung dalam kehidupan kita. Dalam kondisi terjepit, siapa diri kita yang sebenarnya akan terlihat. Kita bisa belajar melalui kitab Mazmur bagaimana Daud berespon terhadap segala permasalahan dalam kehidupannya. Kuncinya adalah ijinkan Roh Tuhan berbicara dengan perantaraan kita, maka lidah kita akan dipakai untuk menyampaikan Firman Tuhan (ay. 2) ~ (PoL), telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda, Penerbit Andi Minggu, 30 Januari 2011

Merasa Paling Hebat

Ayat bacaan: Yohanes 15:9-16

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. (Yohanes 15:14)

 

Seorang pemuda bertanya kepada pelatih basketnya, "Apakah besok aku bertanding?" Lalu pelatih itu menjawab, "Tidak!" "Kalau begitu besok saya akan pergi acara keluarga." Demikian pemuda itu mengatakan pada pelatihnya sambil meninggalkan lapangan. Sesaat setelah itu pelatihnya berkata, "Dia tidak akan bertanding untuk 2 sampai 3 pertandingan!"

Sewaktu saya mendengar cerita ini saya menjadi bertanya dalam hati hal apakah yang membuat si pelatih ini mengambil sedemikian ekstreem bagi anak didiknya? Apakah tidak ada toleransi sedikitpun? Namun selagi saya merenungkannya… Saya menjadi teringat akan ayat ini, "Bukan kamu yang memiilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." (Yoh 15: 16) Ya,… Dia telah memberikan nyawaNya supaya kita bisa menjadi sahabatNya. Seorang sahabat yang melakukan apa yang diperintahkanNya. Dia memerintahkan segala sesuatu yang telah Dia dengar dari Bapa. Tujuannya adalah kita dapat menyenangkan hati Bapa Surgawi kita. Ya,… hanya Yesus dan Roh Kudus yang tahu persis apa yang menjadi selera Bapa Surgawi, sehingga penting sekali untuk kita belajar untuk selalu dengar-dengaran akan perintahNya (Firman Tuhan).

Pemuda tadi sudah memiliki agenda sendiri: acara keluarga! Si pelatih itu menghormati keputusannya, namun sebenarnya si pelatih ini dapat melihat kualitas hidupnya. Seberapa pemain itu akan memprioritaskan team dan berusaha untuk mengikuti setiap pertandingan akan mempengaruhi seberapa banyak kemenangan yang akan didapatnya. Sayangnya pelatih itu tidak menemukannya pada pemain basket yang sebenarnya cukup berpotensi itu. Dan pada akhirnya posisinya digantikan oleh seorang yang sebenarnya pas-pasan tapi mau terus berlatih dengan tekun melakukan instruksi pelatihnya.

Sobat Muda,… Jangan sampai belenggu kesombongan mengikat kita. Kita merasa bisa dan telah melakukan banyak hal bagi Dia, sehingga Dialah yang membutuhkan kita. Sehingga kadangkala ketika ada kesempatanuntuk melayani kita mengajukan pada 'Pelatih' kita banyak alasan untuk menolak. Melayani hanya ketika kita sedang 'mood'. Tuhan mau pelayanan yang kita berikan kepada Tuhan adalah karena cinta dan seperti yang diinginiNya. Oleh karena itu kita perlu dengar-dengaran akan perintahNya. (Pol), telah diterbitkan sebagai renungan Spirit Next Rabu, 19 Januari 2011.