8 April 2011

Different Spirit

Ayat bacaan: 2 Timotius 3:1-9

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (2 Timotius 3:1)

 

Headline Kompas (14/10) menuliskan berita  tentang upaya presiden Chili untuk menyelamatkan 33 pekerja tambang yang telah terjebak selama lebih dari 2 bulan pada kedalaman 700 meter di bawah permukaan tanah. "Selamatkan mereka, berapapun harganya!" Demikianlah komando Presiden Chili. Komando ini membuat team penyelamat bertindak cepat. Dengan bantuan team ahli dari berbagai negara mereka menggali sebuah terowongan sedalam 699 meter selama bulan. Usaha penyelamatan ini memakan biaya kira-kira 600 juta.

Presiden yang baru mulai menjabat sejak Januari 2010 mendapat pujian dari banyak pihak atas tindakannya. Dia selalu mengirikan bantuan ketika rakyatnya mengalami musibah bencana alam tanpa memikirkan seberapa besar bencananya dan banyak korbannya. Surat kabar menyanjung nilai kemanusiaan yang dimilikinya sangat tinggi. Kisah ini dikatakan membuat adanya kesatuan dari masyarakat Chili.

Sobat RAM,… ayat renungan kita hari ini mengingatkan adanya masa sukar yang akan segera datang. Kita Perlu punya different spirit dengan orang lain. Ketika orang mulai mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang, kita menjadi orang yang mengasihi sesama dan tidak egois terhadap berkat Tuhan yang kita terima. Kita harus belajar mengasihi ketika kebanyakan orang mulai tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, garang, berpikiran tidak baik terhadap orang lain. Kuncinya adalah kita mengalami dan merasakan kasih Yesus setiap hari sehingga kita bisa menjadi saluran kasih kepada sekitar kita. (Pol) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Rabu 23 Februari 2011

Gak Cuma Miskol

Ayat bacaan: Matius 6: 5-15

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (matius 6:6b)

 

Apa jadinya kalo setiap kali seorang temenmu datang padamu sambil nyerocos, "E tau gak si,… aku tuh abis ngalami blabla bla,… trus sekarang aku pingin kamu bantu aku!" tanpa bertanya dan menunggu responmu dia langsung ajah ngacir ninggalin kamu. Sekali dua kali pasti masi ok, tapi kalau setiap saat setiap waktu dia begitu, lama-lama jengkel juga khan?

Atau kamu punya pacar, kerjaannya Cuma miskol. Sekalinya telpon Cuma nyerocos semaunya sendiri. Ergh,… rasanya kurang afdol khan?!

Sobat Muda,…  sayangnya hal itu sering kita lakuin terhadap Sohib kita yang namanya Yesus. Kita lebih seneng datang cerita dan ngarepin pertolonganNya. Padahal di ayat bacaan kita hari ini kita bisa liat bahwa Dia punyakerinduanbuat membalas doa kita. Artinya, kalo yang namanya komunikasi itu perlu dua arah. Fine,… Kita cerita apa yang jadi keluhan, perasaan en harapan kita namun kita juga musti nyadar bahwa sama seperti kita, Dia juga punya keluhan, perasaan en harapan.

Ada Dua cara gampang untuk kita ngeri 'mood'Nya: belajar punya Quite time dan baca FirTu. Quite time klo di Yesaya 40:31 dikatakan sebagai menanti-nantikan Tuhan. Praktisnya: setelah kita nyerocos (entah doa atau muji Tuhan), kita berdiam diri sejenak dan coba tangkap apa yang sedang Dia pingin katakan. Atau bisa aja Sobat RAM langsung baca Alkitab sebagai surat cintaNya. (PoL) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Jumat 18 Februari 2011

Lebih Banyak

Ayat bacaan: Maleakhi 3: 8-18

 

Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10)

 

Seorang anak kecil sebuah toko bersama ibunya. Melihat anak itu, si Pelayan toko menyodorkan stoples berisi permen sambil berkata, "Ambillah, nak!" Namun anak itu menolak tawaran si pelayan toko. Melihat anak itu menolak, ibunya menjadi heran dan menawarkan sendiri stoples permen itu kepada anaknya. Tetapi tetap saja anak itu menolak. Tak lama kemudian pelayan toko itu kembali menawarkan sambil menyodorkan segenggam permen itu kepada si anak. Dengan wajah penuh sukacita, si anak menerima segenggam permen itu dengan kedua tangannya.

Melihat kejadian itu, sang Ibu  bertanya kepada anaknya, "Nak,… mengapa ketika Pelayan Toko itu dan ibu menyuruhmu mengambil permen kamu tidak mau mengambilnya. Sedangkan ketika dia menyodorkan permen itu kamu menerimanya?" Anak itu menjawab, "Aku tahu bahwa tanganku sangat kecil. Jadi kalau aku mengambil permen itu dengan tanganku, hanya sedikit permen yang dapat kuperoleh. Namunlihat ketika tangannya yang besar memberikanku segenggam permen…aku mendapatkan jauh banyak! Keduaa tanganku penuh dengan permen!"

Hal yang sama sobat muda,… ketika kita tidak memberikan persembahan persepuluhan sebenarnya kita swedang mengambil bagiannya Tuhan. Kita mengambil mungkin hanya sedikit, Namun sedikit yang kita ambil itu membuat kita tidak memperoleh banyak yang Tuhan ingin berikan. Janji Tuhan ketika kita setia dalam memberikan persembahan persepuluhan, Dia akan membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Ya,… Dia memberikan kepada kita lebih dari yang kita harapkan, bahkan lebih dari yang dapat kita pegang.

(Pol) ~ ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Kamis 3 Februari 2011

7 April 2011

Grow Up

 

Ayat bacaan: Kolose 1:3-14

 

sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, (Kolose 1:10)

 

Salah satu makanan favourite keluarga kami adalah bakso. Ketika anak pertama saya maasih kecil saya hanya memesan 1 porsi untuk berdua. Namun setelah dia bertambah besar, 1 porsi terasa tidak cukup untuk berdua, jadi kami memesan 1,5 porsi atau 2 porsi sekaligus. Ya,… Anak saya bertambah besar bertambah banyak jumlah asupan yang diperlukannya untuk mendukungnya beraktifitas bermain dan belajar.

Hal yang sama dengan kehidupan rohani kita. Kehidupan rohani kita perlu mengalami pertumbuhan. Tidak cukup kita memberi makan manusia rohani kita hanya dengan mendengarkan khotbah setiap hari minggu. Kehidupan doa dan Firman akan membuat setiap kita semakin hari semakin kuat. Doa seperti nafas hidup orang percaya sama seperti kita selalu memerlukan O2 dalam bernafas, kita memerlukan doa. Doa sekaligus seperti air yang kita minum. Tubuh kita memerlukan air minum minimal 2 liter/hari. Beberapa orang menjadi sakit pinggang, lutut atau ginjal ketika kebutuhan akan air tidak terpenuhi. Hal yang sama dengan kehidupan kita tanpa doa, banyak  hal tidak berfungsi maksimal sebagaimana seharusnya.

Yesus mengatakan dalam Yohanes 4:34, ""Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." Itulah yang menjadikan Yesus kuat dalam melakukan banyak mujizat dalam kehidupannya. Firman Tuhan membuatNya kuat ketika harus menyelesaikan pekerjaanNya di muka bumi ini: Menjadi Juru Selamat. Hal yang sama dengan kita. Kehidupan kita masih panjang, dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Mari bangun kesetiaan dalam membaca Firman Tuhan karena di situlah kita akan menemukanjawaban atas segala pergumulan yang kita alami bahkan kita dapat mengerti apa yang menjadi kerinduanNya atas kehidupan kita. (Pol)

~ Diterbitkan sebagai Renungan Spirit, Selasa 22 Februari 2011

 

Dengar-dengaran

Bacaan: Ulangan 28:1

Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

 

                Pasti setiap kita pasti pernah nonton film Finding Nemo. Itu lho,… film yang menceritakan tentang ikan yang terpisah dari ayahnya. Nemo adalah seekor ikan… Dia tertangkap oleh nelayan karena tidak mau dengar-dengaran kepada ayahnya. Akibatnya,… ia terpisah dari ayahnya dan masuk ke sebuah akuarium. Sang ayah berusaha untuk mencarinya dan bekerja keras untuk menemukannya. Dia benar-benar berjuang untuk mencarinya karena ia begitu mencintai anaknya. Dia bahkan rela mengorbankan dirinya karena begitu rindunya untuk berjumpa dengan anaknya. Hampir-hampir dia dimakan oleh sekelompok burung karena begitu bersemangatnya untuk mencari anaknya. Dia bekerja sama dengan burung-burung untuk berusaha menyelamatkannya.

                Singkat cerita akhirnya sang ayah berjumpa kembali dengan anaknya. Benar-benar mengharukan. Bukankah hidup kita kadang kala tak ubahnya seperti si Nemo. Kita tidak mau dengar-dengaran dengan apa yang disampikan oleh papa atau mama kita. Padahal setiap kita mengerti bahwa hal itu tidak baik untuk dilakukan. Bukankah diri kita seringkali seperti ikan yang terpisah dari ayahnya? Kita tidak mau taat dengan apa yang dipetuahkan oleh orang tua kita?

                Tahukah Sobat Muda? Seringkali ketidaktaatan dan kealpaan untuk dengar-dengaran berakibat fatal dan membahayakan hidup kita? Bukankah setiap ketaatan dan dengar-dengaran yang kita lakukan selalu diberi ganjaran berkat oleh Tuhan? Sobat muda, rindukah engkau mengalami setiap berkat terbaik dan penyertaan Tuhan di dalam sekolah dan masa depanmu? Pilihannya adalah belajarlah untuk taat dan dengar-dengaran kepada Tuhan dan orang tuamu. (Pol) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Minggu 6 Maret 2011

Imun

Ayat bacaan: Matius 4: 1-11

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

1 Korintus 10:13

Anak saya yang pertama harus mendapatkan booster (pengulangan) dari imunisasi yang telah diterimanya sejak masih bayi. Namun ia menolak dengan keras dengan alasan tidak mau disuntik. Meskipun saya telah menjelaskan padanya tentang pentingnya imunisasi, dia tetap saja menolak. Akhirnya kami memutuskan untuk memaksaanya menerima suntikan imunisasi. Meskipun dia menangis memberontak, namun 10 menit kemudian dia sudah bisa tertawa dan bercanda kembali dengan adiknya. "Ok lah sakit sedikit daripada harus mengalami sakit yang berkepanjangan manakala terjadi suatu wabah penyakit," Demikian dia menirukan penjelasan saya sebelum imunisasi diterimanya.

Ya,… imunisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh manusia. Meskipun beberapa imunisasi dapat diberikan secara oral, namun belakangan dirasa menyuntikkan zat tersebut dirasakan lebih efektif karena masuk ke dalam darah seseorang.

Saudara,… begitu pula dengan kehidupan kita. Tentunya kita tidak pernah lepas dari pencobaan-pencobaan. Kita tidak pernah bias melarang pencobaan datang menyerang kita. Yang dapat kita lakukan adalah meningkatkan daya tahan manusia Roh kita sehingga ketika pencobaan datang kita dapat tetap kuat menghadapinya.

Ayat bacaan kita hari ini menceritakan bahwa Yesus juga pernah dicobai. Baiklah kita belajar dariNya bagaimana memenangkan setiap pencobaan yang datang kepadaNya.

1.       Hal yang selalu Yesus katakan adalah, "Ada tertulis…" artinya Yesus sebenarnya membaca, menghafalkan dan merenungkan Firman (Logos). Sehingga setiap kali menghadapi permasalahan, keluarlah Rhema (pewahyuan) yang membuat hidup berkemenangan.

2.       Yesus memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah Bapa, sehingga Dia tahu persis tentang apa bagaimana menjadi Anak yang menyenangkan hati Bapa. Dia tidak berfokus pada apa yang di hadapanNya tapi berfokus pada rencana BapaNya. (Pol) ~ Diterbitkan sebagai Renungan Spirit Woman, Selasa 15 Februari 2011

6 April 2011

What's on your mind?

Ayat bacaan: Amsal 15:1-33

Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan. Amsal 14:29

"What's on your mind?" Begitulah pertanyaan yang ada di kotak FB buat gonta-ganti status. Status FB bisa bikin orang sewot, terharu, tertawa atau senang. Mau gak mau, nyadar atopun tidak hidup Sobat mempengaruhi orang lain. Kita bisa buat orang lain merasa nyaman kalo berdekatan ma kita, ataupun bisa bikin orang lain jengkel lantaran ke'tulalitan' kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Semua bermula dari apa yang ada di pikiranmu. Na,… Sobat RAM yang sekaligus Facebookers,… kita musti hati-hati dengan yang satu ini. Amsal sudah menasehatkan kita untuk musti berhikmat dalam berkata-kata.

Beberapa tips ini mungkin bisa menghindarkan Facebookers muda dari bahaya konflik gak penting:

1.       Amsal 15:1 – klo sobat muda di commentin yang gak enak,..jawabannya musti yang lemah lembut. Jangan tambah pedes ngejawabnya karena bakal ngebangkitin kemarahan orang lain.

2.       Amsal 15:2 – Masang statusnya yang berhikmat en membangun. Status yang bagus seringkali di 'like' ma temen-temen kok. Kalo ampe gak ada yang respon ke statusmu, gak usah ciut ati. Mata Tuhan melihat kok (ay. 3)

3.       Kalo lagi susah hati, mending datang ma Tuhan aja daripada ganti status. Karena hari orang berkesusahan buruk semuanya. (Amsal 15:15)

4.       Hindari memberi comments yang gak penting dan gak membangun ataupun bersikap melecehkan ciptaan Tuhan yang laen. (Amsal 15:28-29) Orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal jahat. Ada berkat kalo kita melakukan hal ini: Doa kita dijawab Tuhan (ay.29)

OK,… selamat menjadi FBookers yang membangun. (PoL) ~ Telah diterbitkan sebagai Renungan Anak Muda (RAM), Andi Offset, Kamis 3 Februari 2011