28 Juli 2009

Ruth Bell Graham

• Bahana menyebutnya sebagai PILAR yang tersembunyi.
• Lahir di Quingjiang, Kiangsu, China pada 10 Juni 1920.
  Orang tuanya misionaris di bidang kesehatan

• Bertemu dengan Billy Graham “Si Pengkhotbah” tahun 1937 di Wheaton College.
• Menikah pada 13 Agustus 1943 dan dikaruniai 5 orang anak.

Ruth berjuang mengurusi anak-anaknya sementara Billy melayani banyak tempat di dunia tanpa mengeluh. Ia selalu mengajarkan anak-anaknya untuk akrab dengan Alkitab sejak kecil. Masa-masa ketika Billy tidak ada, Ruth mengambil tanggung jawab untuk membangun mezbah keluarga setiap hari. Tak heran kelima anaknya menjadi orang-orang besar.

Ia menginvestasikan waktu-waktu pribadinya dengan membaca Alkitab dan merenungkannya. Dengan 14 Alkitab dengan berbagai versi. Beberapa anaknya sering mendapati Ruth masih asyik membaca firman meski sudah subuh. Kalau tidak ia didapati belutut berdoa semalaman untuk mendoakan pelayanan suaminya.


Billy Graham menyebutnya sebagai, “Partner Kehidupan” Billy seringkali meminta tuntunan rohani ketika mengalami tekanan dalam pelayanan kepada Ruth, karena Ia adalah seorang pembelajar Alkitab seumur hidup. Hal itu diyakinkan oleh Franklin, putranya dalam sebuah wawancara mengenai ibunya.


Gigi Graham menceritakan tentang Ruth, ibunya:

Setelah memeluk kami satu per satu, Papa akan merangkul Mama, mengecup keningnya dan menghapus air matanya. Kami tahu bahwa kami akan bertemu Papa beberapa bulan kemudian. Setelah Papa tidak kelihatan, saya melihat wajah mama yang dipenuhi air mata. Saya tahu melepas Papa pergi pelayanan dalam waktu lama bukan hal mudah baginya, ia merasa kehilangan dan kesepian. Tapi kemudian, ia tersenyum kepada kami, dan membuat kami tidak tertekan dan kepahitan karena ketidak hadiran Papa. Ia selalu tahu cara menyenangkan kami sehingga kami tahu bahwa hidup di dalam Tuhan itu pasti Indah.

Ditengah kesibukannya mengurusi ke-5 anaknya sendiri, Ruth memaksimalkan talentanya dengan menerbitkan buku pertamanya sebagai awal dari 13 buku lainnya, di tahun 1959 berjudul our Christmas Story, sebuah buku ilustrasi anak-anak. Buku-buku ini dibuat semasa sering ditinggal suaminya untuk pelayanan. Ia juga menjadi kolumnis di beberapa surat kabar dan majalah rohani. Ruth juga menjadi tokoh penting program radio “Hour of Decision” salah satu acara media BGEA di tahun 1960.

Tidak hanya itu, sejak tahun 1966, Ruth mendirikan Pusat kesehatan Anak dan aktif melayani di sana sampai akhir hayatnya. Di tahun yang sama Ruth dianugrahi Medali Emas Kongres dalam sebuah upacara khusus di United States Capitol Rotunda, Washington DC.


Ruth telah menjadi inspirasi dalam melakukan Amsal 31:23
“Istri yang bijaksana membuat suaminya dikenal di pintu-pintu gerbang”

11 Juli 2009

Ujian Perkenanan

Princess,… apa yang sedang kamu alami hari-hari ini? Engkau merasa tidak melakukan dosa, kesalahan ataupun pelanggaran akan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan, namun tetap mengalami banyak tekanan dan problem. Ada rasa kesepian, kekosongan, problem hubungan (dengan orang tua,anak-anak, suami atau kekasih bahkan dengan teman-teman) dan rasa bersalah yang besar. Jika ya,… saya katakan, “Selamat mengikuti ujian perkenanan Tuhan!”

Bagaimana kita bisa yakan bahwa ini merupakan ujian perkenanan Tuhan? Mari kita lihat apa yang dialami oleh Ayub. Ayub 1:1-12 menceritakan bahwa Ayub adalah seorang yang saleh dan jujur. Allah bahkan menyatakan hal ini di hadapan Setan. Ia adalah seorang yang ‘takut akan Tuhan danmenjauhi kejahatan’. Sekalipun ia kaya, namun ia tetap rendah hati. Ini membuktikan bahwa kekayan tidak ada hubungannya dengan kesombongan. Bisa saja orang miskin tapi sikap hatinya sombong.
Selain itu, Ayub adalah ayah yang baik bagi keluarganya. Ia selalu ingin mengetahui keberadaan anak-anaknya dana apa yang telah mereka lakukan. Ayub bahkan sangat peduli dengan sikap hati anak-anaknya dan kecenderungan untuk menyimpang yang dilakukan anak-anaknya, sehingga tiappagi ia membawa korban di hadapan Tuhan.
Cara Allah untukmemuji Ayub di hadapan Setanlah yang akhirnya membuat Ayub mengalami berbagai hal yang tidak enak. Namun sikap hati yang benar membuat kita dapat menikmati berkat-berkat baru yang telah Ia sediakan (Mzm 30:5,11). Ayub sendiri mengalami berkat pelipat gandaan dan dijadikan benar (bukan hanya dianggap benar!).
Dalam masa ujian ini, jangan kita mengatakan, ”Tuhan, Engkau tidak adil!” karena pernyataan demikian membuat kita tidak lulus dalam ujian. Pernyataan itu setara dengan, “Tuhan, Engkau tidak becus dalam mengatur Hidupku. Aku lebih becus dan tahu apa yang seharusnya terjadi dengan hidupku. Itulah kesombongan! Dan itulah yang sebenarnya Tuhan ingin bongkar dan benarkan, betapa seringnya kita menganggapNya tidak benar.

Lakukan seperti yang Ayub lakukan: Mengucap syukur!
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
(Ayub 1:21-22)

Ini akan merupakan tamparan yang kuat bagi kuasa kegelapan (Wahyu 12:11).
Princess,… ini akan merupakan hari-hari yang menggairahkan! Minta kasih karunia dan kekuatanNya turun dalam kehidupanMu. Amin!